Selasa, 09 Mei 2017

INNA WA AKHOWATUHA




PEMBAHASAN
Inna Wa Akhowatuha (إن واخواتها)


A.  PENGERTIAN INNA
إن adalah salah satu ‘amil (عامل) dari beberapa amil nawashib yang bisa masuk sekaligus mempengaruhi susunan i’rab mubtada’ dan khabar. وأخواتها adalah salah satu dari amil nawasib  yang dapat merusak amalnya mubtada’ khobar. إنّ وأخواتها  beramal الاسم و ترفع الخبر تنصب  yaitu menashobkan isim dan merofakan khobar. 
إنَّ زيدا قائمٌ asalnya زيدٌ قائمٌ (susunan mubtada – khobar tanpa إنَّ ) tetapi setelah
dimasuki inna, maka mubtada yang pada awalnya rofa’ berubah menjadi nashab.

B.  SAUDARA-SAUDARA INNA
saudara-saudara inna antara lain:

NO
Huruf
Arti
1
إِنَّ
Sesungguhnya
2
أَنَّ
Bahwasanya
3
كَأَنَّ
Seakan-akan, seolah-olah
4
لَكِنَّ
Akan tetapi
5
لَعَلَّ
Semoga, agar, boleh jadi
6
لَيْتَ
Seandainya, andaisaja


1.     إنَّ
Inna artinya : Sesungguhnya
Fungsinya : Untuk penegasan huruf atau mengokohkan pembicaraan
Inna (إِنَّ ) hukumnya bila ditakhfif (nunnya disukun) itu boleh amal boleh tidak serta apabila tidah beramal maka wajib memberi lam fariqoh لام فارقة ) pada lafadz yang sesudahnya.
Contoh: إِنْ زَيْدٌ لَقَائِمٌ .
Dan lebih banyak muhmal-nya ( tidak amal ) dari pada amalnya.
Huruf إِنْ “ di atas berasal dari إِنَّ “ yang ditakhfif, ia tidak lagi beramal menashabkan mubtada’. Karena itu, kata sesudahnya tetap dibaca rafa’.
Kata qodir marfu’ dengan dhommah, dan kata Allah mansub dengan fathah
سَمِيْعٌ للهَ اإِنَّ
(innallaha samii’un) sesungguhnya Allah maha mendengar

Kata
 سَمِيْعٌ marfu dengan tanda dhommah, isim mufrod sebagai khobar inna.
الْإِسْلاَمُ اللهِ عِنْدَ الدِّيْنَ إِنَّ
(inna addina ‘indallahi al islaamu) sesungguhnya agama (yg diterima) disisi Allah adalah islam

Kata الْإِسْلاَمُ marfu’ dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar inna.


2.   أَنَّ
Anna artinya : bahwa
Fungsinya : Untuk penegasan huruf atau mengokohkan  pembicaraan
Anna أَنَّ ) hukumnya bila ditakhfif (nunnya disukun) dan kemudian isimnya pasti berupa dhomir sya’an ضمير شأن ) yang disimpan dan khabarnya pasti berupa jumlah.
Contoh: عَلِمْتُ زَيْدٌ قَائِمٌ .
Dan bila ada yang isimnya bukan dlomir sya’an (ضمير شأن ) maka hukumnya langka. Contoh: فَلَوْ أَنَّكَ فِي يَوْمِ الرَّخَاءِ سَأَلْتَنِي .

                         أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله
Artinya: Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
3.   كَأَنَّ
Kaanna artinya : seakan-akan
Fungsinya : penyerumpamaan
Kaanna (كَأَنَّ ) juga bisa ditakhfif dan yang kaprah isimnya berupa dlomir sya’an
 (ضمير شأن ) yang disimpan. Contoh: كَأَنْ شَدْيَانُ خُقَانِ .
Tetapi ada juga yang ditetapkan walaupun sedikit. Contoh: كَأَنْ زَيْدًا أَسَدٌ dan



4.  لَكِنَّ
Lakinna artinya : akan tetapi
Fungsinya : menyangkal
Contoh :

5.   لَعَلَّ
Laalla artinya: semoga/agar 
Fungsinya : pengharapan
Contoh :
لَعَلَّ عَلِيٌّ مَرِيضٌ

6.     لَيْتَ
Laita artinya : seandainya
Fungsinya : berangan-angan
Contoh : لَيْتَ الشَّباَّ يَعُودُ يَوماً  Artinya : seandainya masa muda itu bisa kembali
Kata يَعُودُ menempati kedudukan rofa (fii mahalli rof’in), sebagai khobar laita.


C.   AMAL INNA
Inna wa wakhwatuha memiliki fungsi:
تَنْصِبُ الْاِسْمَ وَتَرْفَــعُ الْــــخَبَر  Menasabkan isim inna dan merofa’kan khabar inna
 Inna dan saudara-saudaranya yakni ( إِنَّ, أَنَّ, لَيْتَ, لَكِنَّ, لَعَلَّ دان كَأَنَّ ) pengamalannya sebaliknya pengamalannya kaana كَانَ )Jadi
 تَنْصِبُ اْلإِسْمَ وَتَرْفَعُ الْخَبَرَ  yaitu menashabkan mubtada’ untuk dijadikan isimnya dan merafa’kan khabar mubtada’ untuk dijadikan khabarnya.
Menurut mazdhab bashrah inna wa akhowatuha beramal pada kedua juznya yakni mubtada’ dan khabarnya.
Sedangkan menurut mazdhab kuffah inna wa akhowatuha hanya beramal pada juznya yang pertama yaitu mubtada’ dan tidak beramal pada khabarnya, karena  rafa’nya  tetap ketika belum kemasukan inna, yaitu sebagai khobarnya mubtada’.  

Contoh mudahnya adalah مُحَمَّدٌ قَائِمٌ :. Setelah kemasukan إِنَّ وَأَخْوَاتُهَا berubah harakatnya menjadi إِنَّ مُحَمَّدًا قَائِمٌ. 

Perhatikan contoh pada tabel berikut  ini dan perhatikan pula perubahan baris pada kalimat berikut sebelum dan sesudah di masuki kata inna.

Sebelum dimasuki
اِنَّ
Sesudah dimasuki
إِنَّ
Keterangan
اَحْمَدُ اُسْتَاذٌ
Ahmad seorang guru
إنَّ اَحْمَدَ اُسْتــَاذٌ
Kata Ahmad barisnya berubah asalnya dhamah menjadi fathah
اَحْمَدَ    : isim inna
اُسْتَــاذٌ  : khabar inna
مُحَمَّدٌ تِلْمِيـْذٌ
Muhammad seorang murid
إِنَّ مُحَمَّـدًا تِلْمِيذٌ
Kata Muhammad barisnya berubah, asalnya dhamah menjadi fathah
مُحَمَّدًا  : Isim Inna
تِلْمِيْذٌ   : khabar Inna



D.   Contoh inna wa akhwatuha dalam Al-Qur’an

·        Surat Al-‘Ashr ayat 2
خسر لفي الإنسان إنَّ
- inna al-insaana la fii khusrin

Inna = sesungguhnya
Al-insaana = manusia (insan)
La = sungguh
Fii = dalam
Khusrin = kerugian




























BAB  III
PENUTUPAN


3.1 KESIMPULAN
Dari makalah ini kita dapat menyimpulkan bahwa إن adalah salah satu ‘amil (عامل) dari beberapa amil nawashib yang bisa masuk sekaligus mempengaruhi susunan i’rab mubtada’ dan khabar. وأخواتها adalah salah satu dari amil nawasib  yang dapat merusak amalnya mubtada’ khobar. إنّ وأخواتها  beramal الاسم و ترفع الخبر تنصب  yaitu menashobkan isim dan merofakan khobar. Inna dan saudara-saudaranya yakni ( إِنَّ, أَنَّ, لَيْتَ, لَكِنَّ, لَعَلَّ دان كَأَنَّ ) pengamalannya sebaliknya pengamalannya kaana ( كَانَ ) jadi تَنْصِبُ اْلإِسْمَ وَتَرْفَعُ الْخَبَرَ yaitu menashabkan mubtada’ untuk dijadikan isimnya dan merafa’kan khabar mubtada’ untuk dijadikan khabarnya.

3.2 SARAN
Tiada harapan sedikitpun dari penulis kecuali makalah ini dapat bermanfaat kepada si pembaca dan penulis menyarankan kepada pembaca agar selalu membaca karena membaca adalah salah satu cara untuk mengetahui tentang suatu ilmu atau pelajaran yang belum kamu ketahui serta membaca adalah termasuk jendela dari ilmu.
Dengan demikian, apabila ada kesalahan-kesalahan dalam makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Kiranya ada kesalahan dalam penulisan maupun penjelasan penulis minta maaf yang sebesar-besarnya serta tidak lupa sebelum dan sesudahnya penulis ucapkan terima kasih.







DAFTAR PUSTAKA

1.    www.tulisanterkini.com “nahwu dasar inna wa akhwatuha”
2.    www.lip Kasyiful Qulub.com “inna wa akhwatuha”
3.    www.hudi.blogspot.com “inna wa akhwatuha lis”
4.    Ma’arif, syamsul. 2008. NAHWU KILAT. Bandung: Nuansa Aulia.
5.    MUkhlish. 2007. Dasar-dasar Bahasa Arab. Yogyakarta: Insan Madani.
6.    Anwar,  Moch. 1995. Ilmu Nahwu:  Terjemahan Matan al-Jurumiyah dan ‘Imrithy Berikut Penjellasanya. Bandung: Sinar Baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar